Dalam Keadaan Tertekan Kita Tidak Mememiliki Apa apa Kecuali Allah semata

Ketika kesedihan datang, kegelisahan bergelayut, kedudukan kian parah, jalan serasa semakin sempit dan daya upaya menjadi percuma, maka seseorang akan berteriak kepada Allah:"Wahai Allah,Wahai Allah, Tiada Tuhan Selain Allah Yang Maha Agung dan Maha Bijaksana, Tiada Tuhan Selain Allah Tuhan Pemilik Arsy yang agung. Tiada Tuhan Selain Allah Tuhan Pemilik Langit, bumi dan Arsy yang agung. " Maka, kesedihan lenyap, bencana menghilang dan kesulitan teratasi.
فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ وَكَذَلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِينَ
"Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman." (QS. al-Anbiya' :88)

وَمَا بِكُم مِّن نِّعْمَةٍ فَمِنَ اللّهِ ثُمَّ إِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فَإِلَيْهِ تَجْأَرُونَ
 "tidak ada satupun nikmat yang ada pada kalian kecuali semuanya dari Allah. Apabila kalian didera marabahaya, maka kepada-Nya kalian trsedu - tersedu."(QS. An-Nahl : 53)
Ketika rasa sakit yang mendera seseorang semakin bertambah sehingga tubuhnya  melemah, warna wajahnya memucat, tiada daya dan upaya, segala cara sia - sia, dokter pun sudah angkat tangan, jiwa mulai mengeluh, tangan tak mampu digerakkan, hari sudah tak lagi punya harapan, maka orang yang sakit itu pasrah menghadapkan wajahnya kepada Zat Yang Mahatinggi sambil berseru : "Wahai Allah, Wahai Allah. Maka, penyakit itu akan hilang, penderitaan akan larut dan doa didengarkan:"
وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَى رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ
فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَكَشَفْنَا مَا بِهِ مِن ضُرٍّ وَآتَيْنَاهُ أَهْلَهُ وَمِثْلَهُم مَّعَهُمْ رَحْمَةً مِّنْ عِندِنَا وَذِكْرَى لِلْعَابِدِينَ
dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeruTuhannya: "(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telahditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang MahaPenyayang di antara semua penyayang. Maka Kami pun memperkenankan seruannya itu,lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya danKami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipatgandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat darisisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semuayang menyembah Allah.". (QS. Al-Anbiya:83-84)


Sumber: Menjadi Wanita Paling Bahagia Karya DR. Aidh al-Qarni

1 komentar:

Qonita Al-Firdaus mengatakan...

bahkan sahabat terbaik pun pasti juga akan pergi meninggalkan kita. . .
memang yang palin setia untuk kita hanya Allah.
:)

Posting Komentar