Mengobral Aurat Merusak Masyarakat

Perintah Berjilbab
Allah ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لأزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
“Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzab: 59)


Kedudukan Wanita dalam Islâm

Kedudukan Wanita dalam Islâm

Wanita di Masa Jahiliyah
Wanita di masa jahiliyah (sebelum diutusnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam) pada umumnya tertindas dan terkungkung khususnya di lingkungan bangsa Arab, tetapi tidak menutup kemungkinan fenomena ini menimpa di seluruh belahan dunia. Bentuk penindasan ini di mulia sejak kelahiran sang bayi, aib besar bagi sang ayah bila memiliki anak perempuan. Sebagian mereka tega menguburnya hidup-hidup dan ada yang membiarkan hidup tetapi dalam keadaan rendah dan hina bahkan dijadikan sebagai harta warisan dan bukan termasuk ahli waris. Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya):

“Dan apabila seorang dari mereka diberi khabar dengan kelahiran anak perempuan, merah padamlah mukanya dan dia sangat marah. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ketahuilah. Alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu.” (An Nahl: 58-59)

Keutamaan Sedekah

Keutamaan Sedekah

Ust Muhammad Arifin Ilham
Bersedekah dianjurkan dalam Islam. Bersedekah bukan hanya memiliki aspek ritual, tapi juga makna sosial yang sangat tinggi nilainya. Karena dengan sedekah, akan dapat menolong dan meringankan beban orang-orang yang hidup dalam kemiskinan dan kekurangan. Dengan sedekah, dapat menjalin ikatan kasih sayang antara orang kaya dengan yang miskin. Dengan sedekah, akan mengurangi kecemburuan sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

Banyak sekali ayat-ayat Al-Qur'an yang menjelaskan tentang perintah dan anjuran bersedekah. Di antaranya adalah firman Allah,
,,Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata, Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang shaleh? '. " (Q.S. Al-Munafiqun (63): 10)


Dalam ayat lain Allah juga berfirman, "Kamu sekalian tidak akan memperoleh kebaikan (pahala), kecual menafkahkan (memberikan) apa yang kalian cintai" (Q. S. Ali Imran (3): 92)
Di antara rahasia dan keutamaan orang yang rajin bersedekah, yaitu sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis,
"Orang yang pemurah itu dekat dari Allah, dekat dari manusia, dekat dari surga dan jauh dari neraka. Adapun orang yang kikir, maka jauh dari Allah, jauh dari manusia, jauh dari surga dan dekat kepada neraka (siksaan Allah). " (H.R. Tirmidzi clan Baihaqi)

Karena dekat dengan Allah, maka orang yang rajin berinfak itu akan dicintai oleh Allah. Begitu juga, karena dia dekat dengan manusia dengan berbuat baik kepada mereka, maka dia akan dicintai sesama manusia. Hikmah lain dari aktivitas bersedekah, yaitu dapat memadamkan murka Allah dan menolak kematian yang buruk (su'ul khatimah), sebagaimana yang diriwayatkan dalam sebuah hadis, "Sesungguhnya shadaqah itu dapat memadamkan murka Allah dan dapat menolak cara mati yang buruk. " (H.R. Tirmidzi, lbnu Hibban, lbnu 'Adi, clan Baihaqi)

Selain itu, shadakah merupakan amaliah yang tidak akan terputus pahalanya, walaupun orang yang melakukannya telah meninggal dunia. Secara zhahir, orang yang bersedekah mengeluarkan harta benda yang dimilikinya. Akan tetapi, percayalah, harta ¬benda tersebut akan kembali kepadanya, baik cepat maupun lambat dengan tambahan yang berlipat-lipat. Dengan demikian, orang yang bersedekah itu sebenarnya bukan rugi, tapi mendapat keuntungan yang besar.

sumber : http://www.bhaktykasry.com/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=27

Asmaa'ul husna

Asmaa'ul husna adalah nama-nama Allah ta'ala yang indah dan baik. Asma berarti nama dan husna berati yang baik atau yang indah jadi Asma'ul Husna adalah nama nama milik Allah ta'ala yang baik lagi indah.

Sejak dulu para ulama telah banyak membahas dan menafsirkan nama-nama ini, karena nama-nama Allah adalah alamat kepada Dzat yang mesti kita ibadahi dengan sebenarnya. Meskipun timbul perbedaan pendapat tentang arti, makna, dan penafsirannya akan tetapi yang jelas adalah kita tidak boleh musyrik dalam mempergunakan atau menyebut nama-nama Allah ta'ala. Selain perbedaaan dalam mengartikan dan menafsirkan suatu nama terdapat pula perbedaan jumlah nama, ada yang menyebut 99, 100, 200, bahkan 1.000 bahkan 4.000 nama, namun menurut mereka, yang terpenting adalah hakikat Dzat Allah SWT yang harus dipahami dan dimengerti oleh orang-orang yang beriman seperti Nabi Muhammad SAW.


ISLAM,SAINS dan TEKNOLOGI

ISLAM,SAINS dan TEKNOLOGI

Pada zaman sekarang ini,Sains dan Teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat bagi kehidupan manusia. Dalam setiap waktu para ahli dan ilmuwan terus mengkaji dan meneliti sains dan teknologi sebagai penemuan yang paling canggih dan modern. Keduanya sudah menjadi simbol kemajuan pada abad ke 20 ini,bahkan suatu Bangsa dan negara dapat dikatakan tertinggal apabila tidak mengikuti perkembangan sains dan teknologi.

Agama Islam tidak pernah mengekang umatnya untuk selalu menjadi maju dan menjadi lebih baik,justru Islam sangat mendukung umatnya untuk berkarya dan bereksperimen dalam hal apapun, termasuk sains dan teknologi. Bagi Islam sains dan teknologi adalah termasuk ayat-ayat Allah yang perlu digali dan dicari keberadaannya. Ayat-ayat Allah yang tersebar di alam semesta ini Allah anugerahkan kepada manusia sebagai khalifah di muka bumi untuk diolah dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Wahyu yang pertama kali diterima oleh Rasulullah juga menunjukkan bagaimanakah pandangan agama Islam tentang sains dan teknologi,yaitu
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-Isra: 1-5)
Katakanlah: “Perhatikanlah apa yaag ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman”. (QS. Yunus: 101)

Proses Dan Perkembangan Janin Di Rahim

PROSES DAN PERKEMBANGAN JANIN DI RAHIM


Saat yang dinanti sepasang suami-isteri, dari perwujudan buah percintaan kasih-sayang sekian waktu, yaitu ketika rahim sang isteri mengandung janin calon bayi. Sungguh terasa sebagai anugerah indah tiada tara dari Allah Azza wa Jalla. Gerakan-gerakan kecil menyentak dinding perut sang ibu. Betapa bahagia calon orang tuanya. Ingin segera mengasuh dan merawatnya.


Itulah kebesaran Allah Azza wa Jalla sebagai bukti kekuasaan Nya kepada manusia. Agar mereka banyak bersyukur. Di dalam al-Qur'an Allah Azza wa Jalla telah berfirman

الَّذِي أَحْسَنَ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهُ ۖ وَبَدَأَ خَلْقَ الْإِنسَانِ مِن طِينٍ ثُمَّ جَعَلَ نَسْلَهُ مِن سُلَالَةٍ مِّن مَّاءٍ مَّهِينٍ ثُمَّ سَوَّاهُ وَنَفَخَ فِيهِ مِن رُّوحِهِ ۖ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۚ قَلِيلًا مَّا تَشْكُرُونَ وَقَالُوا أَإِذَا ضَلَلْنَا فِي الْأَرْضِ أَإِنَّا لَفِي خَلْقٍ جَدِيدٍ ۚ بَلْ هُم بِلِقَاءِ رَبِّهِمْ كَافِرُونَ

Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina (air mani). Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh)nya ruh (ciptaan)Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur. Dan mereka berkata, "Apakah bila kami telah lenyap (hancur) di dalam tanah, kami benar-benar akan berada dalam ciptaan yang baru?" Bahkan (sebenarnya) mereka ingkar akan menemui Rabbnya. [As Sajdah : 7-10]

Ponsel Android Berisiko Bocorkan Data


 Lebih dari 99 persen ponsel Android berpotensi membocorkan data dan jika data itu dicuri bisa digunakan untuk mendapatkan informasi yang disimpan di jaringan online. Data yang bocor itu umumnya digunakan untuk mendapat layanan berbasis internet seperti Google Calendar.

Tim peneliti keamanan informasi Jerman menemukan potensi ini ketika mengkaji cara telepon Android menangani informasi identifikasi seperti ketika pengguna melakukan login. Google sendiri masih mengomentari celah yang ditemukan tim peneliti dari Universitas Ulm yang beranggotakan Bastian Konings, Jens Nickels, dan Florian Schaub.

Banyak aplikasi yang diinstal di ponsel Android berinteraksi dengan layanan Google meminta pengguna memberikan token otentikasi, yang tidak lain adalah kartu identitas digital untuk aplikasi yang bersangkutan. Dengan token, pengguna tidak perlu lagi melakukan login ke layanan dalam jangka waktu tertentu.

Tim peneliti Jerman mendapati, token itu sering dikirim dalam teks yang tidak dienkripsi melalui jaringan nirkabel. "Pihak lawan bisa mendapatkan akses penuh ke kalender, informasi kontak, atau album pribadi di internet si pengguna Google" Inilah yang membuat token mudah diketahui, sehingga orang jahat yang menyadap arus lalu-lintas jaringan nirkabel bisa menemukan dan mencuri data token, kata tim peneliti.

Muslimah yang Didamba, Seperti Apa Sih?

Tahukah Anda? Ternyata keluarga yang begitu indah dipandang mata itu adalah ahli neraka. Kenapa? Padahal mereka tak pernah merugikan orang lain, tak pernah melanggar norma-norma kesusilaan masyarakat.

Sebabnya adalah, karena mereka tak pernah punya orientasi yang jelas setelahnya. Karena mereka tak pernah berpikir ada apa nantinya dibalik sekat pembatas kehidupan bernama kematian. Tujuan hidup cukup hanya sampai dunia yang nyata-nyata akan ada masa akhirnya.

Bahagia di dunia, memang. Tapi balasan derita di akhirat sudah menanti pasti. Semuanya bermula dari keimanan yang terabaikan. Keimanan tentang adanya Allah
Swt., Tuhan semesta alam yang wajib diibadahi, berlanjut pada keimanan kepada para malaikat, kitab-kitab-Nya, para Rasul, hari kiamat, qadha dan qadar.

Sungguh, di hari ini kita dapati, begitu banyak keluarga yang kelihatannya baik-baik saja, harmonis dan bahagia, namun dibalik itu, siksa neraka menanti. Oleh dasar itulah, menjadi ingatan yang tak bisa dinafikan, tentang peringatan Allah Swt ;

"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka, dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan," ( At Tahrim: 6 )

Pengertian Ibadah


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Ibadat atau Ibadah adalah sebuah kata yang diambil dari bahasa Arab. Arti kata ini adalah:
  1. perbuatan atau penyataan bakti terhadap Allah atau Tuhan yang didasari oleh peraturan agama.
  2. segala usaha lahir dan batin yang sesuai perintah agama yang harus dituruti pemeluknya.
  3. upacara yang berhubungan dengan agama.

Ibadah menurut Al Quran

Pengertian ibadah dapat ditemukan melalui pemahaman bahwa :
  1. Kesadaran beragama pada manusia membawa konsekwensi manusia itu melakukan penghambhaan kepada tuhannya. Dalam ajaran Islam manusia itu diciptakan untuk menghamba kepada Allah, atau dengan kata lain beribadah kepada Allah (Adz-Dzaariyaat QS. 51:56).
  2. Manusia yang menjalani hidup beribadah kepada Allah itu tiada lain manusia yang berada pada shiraathal mustaqiem atau jalan yang lurus (Yaasiin QS 36:61)
  3. Sedangkan manusia yang berpegang teguh kepada apa yang diwahyukan Allah, maka ia berada pada shiraathal mustaqiem atau jalan yang lurus (Az Zukhruf QS. 43:43).
Dengan demikian apa yang disebut dengan manusia hidup beribadah kepada Allah itu ialah manusia yang dalam menjalani hidupnya selalu berpegang teguh kepada wahyu Allah. Jadi pengertian ibadah menurut Al Quran tidak hanya terbatas kepada apa yang disebut ibadah mahdhah atau Rukun Islam saja, tetapi cukup luas seluas aspek kehidupan yang ada selama wahyu Allah memberikan pegangannya dalam persoalan itu.
Itulah mengapa umat Islam tidak diperkenankan memutuskan suatu persoalan hidupnya sekiranya Allah dan Rasul-Nya sudah memutuskan perkara itu (Al Ahzab QS. 33:36)